Hutan mangrove di kabupaten trenggalek awal mula hutan ini dilakukan konservasi yaitu pada tahun 2002 terjadi krisis ekonomi dan warga memanfaatkan hutan mangrove ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar sehingga pada tahun 2012 didirikanlah wilyah konservasi mangrove dengan luas sekitar 130 hektar dengan 45 jenis mangrove dan 23 jenis yang ada dapat dimanfaatkan.
Mahasiswa mendapatkan bimbingan oleh bapak Imam Syarifudin beliau selaku pengelola konservasi hutan mangrove. beliau memperkenalkan jenis-jenis mangrove, identitas mangrove, ciri khas, dan manfaat dari mahrove. salah satu jenis tanaman mangrove yang dijelaskan oleh imam syarifudin ada tanaman yang dapat dijadikan bahan baku kosmetik yaitu soneratia alba dan ada pula yang menjadi bahan baku sirup yaitu soneratia ofata.
kondisi cuaca pada pagi sampai siang hai yang kurang bersahabat yakni hujan turu terlalu lebat maka observasi di hutan mangrove dilanjutkan di dalam ruangan. hal ini tidak mengurangi minat dan antusias mahasiswa untuk melakukan KKL di Hutan Mangrove kab. trenggalek.
Categories:
Kemahasiswaan
Pendidikan
Sekilas Info